Blue Thingy In Chery Martini

Jumat, 11 April 2014

Hari Menangis sekelas 5b

Halo semuanya!! Kali ini aku mau menceritakan tentang...



 Hari menangis di kelasku, kelas 5b. Sebenarnya tidak bisa dibilang hari menangis, sih. Soalnya yang menangis hanya anak-anak perempuan saja. Anak-anak laki-lakinya tidak. Apakah kalian mau kuceritakan tentang moment yang tidak akan kulupakan ini? Oke, baiklah. Begini ceritanya...

Pada saat Hari Kamis 2013 (aku lupa tanggal dan bulannya kapan), tepatnya pada saat pelajaran olahraga. Aku terkadang marah kepada guruku (tapi marah dalam hati), karena guru pelajaran olahraga itu jarang sekali mengajarkan atau menyuruh kami olahraga. Dan kalaupun lagi mau, itupun yang dibela anak-anak laki-laki. Anak laki-laki mau main sepak bola, dibolehin. Aku dan teman-temanku yang ingin olahraga demo ke guruku itu. Demo kami begini, "Pak, kok anak laki-laki saja yang boleh main? Curang! Sekali-kali anak perempuan, na!" begitu. Tapi guruku selalu bilang begini, "Nanti saja, habis anak laki-lakinya selesai,". Jelas saja kami marah. Kami pun (anak-anak yang perempuan) naik keatas (kelasku di lantai atas), ke kelas. Di kelas, anak-anak yang perempuan berkumpul, lalu sibuk ngomong-ngomong tentang hal-hal apa....gitu (aku lupa, karena kejadiannya sudah lama). Aku malas ikut gabung. Menurutku, lebih baik menyendiri di tempat dudukku. Waktu itu, aku lagi bete. Mana sobatku (sahabatku) lagi sakit (dia nggak masuk sekolah), anak-anak yang perempuan nggak boleh olahraga, lagi! Padahal, pelajaran olahraga itu sekali seminggu dan anak-anak yang perempuan sudah 4 kali tidak ikut olahraga. Berarti kan, kami sudah tidak ikut olahraga selama sebulan! Uuuuh, kesalnya aku..... Saking kesalnya, aku sampai menangis. Tapi, aku menangis diam-diam, tidak ketahuan teman-teman. Tetapi, temanku ada yang mengetahuinya.
"Kenapa, Uz?" tanyanya. Aku pun menjawab, "Eh, kita lho sudah nggak ikut olahraga 4 kali...! Sebel tahu aku, sama anak laki-laki itu! Pak guru juga, yang dibela anak laki-laki terus. Curang tahu! Nggak terima, aku...!" kataku yang memang sangat menyukai olahraga. Teman-temanku diam saja. Aku terus menangis. Entah kenapa, mungkin saat itu aku lagi nggak bisa berpikir, kok bisa sampai kayak gitu. Memang kadang-kadang aku gila :p. Setelah itu, ada temanku (panggil saja si N) yang duduk diatas meja. Nah, ada temanku yang dari kelas 5d yang lewat didepan pintu kelasku (panggil saja si V). Nah, si V itu langsung bilang ke si N, "Nah loh, kamu duduk diatas meja. Aku bilang Pak T (guruku), ya! Biar kamu disidang," kata si V. Memang, di sekolahku (khususnya kelas 5), anak-anak yang duduk di meja, makan & minum sambil berdiri, atau berantem sama temannya, akan disidang. Maksudnya, dia akan ditanyai macam-macam. Oke, balik ke cerita, ya... Gara-gara si V bilang gitu, si N nangis. Nggak tahu kenapa, kami yang jarang banget nangis, bisa semudah itu menangis. Aku dan si N pun keluar kelas dan melihat ke bawah, melihat anak laki-laki bermain sepak bola. Nah, pada waktu itu, si I (temanku) keluar kelas bersama (hampir semua) teman-teman. Tiba-tiba, anak kelas sebelah (5a) keluar, lalu mengolok-olok si I. Si I (si I itu anak baru) langsung menangis, lalu kami pun menenangkannya. Tetapi, tidak bisa. Dia terus menangis sambil bilang, "Memang apa salahku, hah?" begitu. Aku yang tadi sudah bisa menahan diri untuk tidak menangis lagi, malah melanjutkan tangisanku. Entah kenapa, kami semua jadi pingin nangis gara-gara anak 5a (maaf 5a, itu kan dulu, sekarang kita sudah baikan). Gara-gara itu, kami semua pun menangis. Ada teman-temanku yang tadinya melihat kami   dengan aneh. Mungkin mereka berpikir, masa gara-gara itu saja kami menangis. Tapi ujung-ujungnya, mereka juga ikut menangis. Jadi, hampir seluruh anak-anak perempuan 5b ikut menangis. Waktu anak laki-laki selesai berolahraga...
"We, kenapa, nih?" kata teman-teman yang laki-laki.
"Gara-gara 5a, huhuhu..."
"Emang kenapa, sih?"
"Tanya aja sendiri!"
Anak-anak kelas lain pun berkerumun didepan 5b, kelasku.
"We, ngapain sih kalian. Kepo banget, sih. Sana!" kata teman-temanku.
Anak laki-laki dan anak-anak perempuan yang tidak menangis pun mengambil kertas dan karton untuk menutupi jendela kelas. Tujuannya, agar anak-anak kelas lain tidak mengintip dan melihat anak-anak 5b menangis. Ada juga teman-temanku yang melawak (melucu) agar kami tidak menangis. Sesekali kami (yang menangis) tertawa. Ada teman laki-lakiku yang bilang gini, "Kalo ada masalah serahkan saja kepadaku! Biar aku berantas semuanya,". Aku pun bilang begini, "Heleh, sok kali kamu!" kataku. Tiba-tiba, wali kelasku pun datang. Aku lalu cepat-cepat menyeka air mata. Lalu guruku pun menasehati dengan panjang... aku agak lupa apa nasehatnya, hehehe... Waktu dibilang jangan berantem (kalo ga salah)...
"Bu, orang 5a yang salah! Kok kita yang disalahin. Mereka lho nge-fitnah si I!" kata kami. 
Itulah salah satu cerita kenanganku di kelas 5. Maaf ya, cuma segitu ceritanya (ini cerita asli), soalnya aku lupa lanjutannya :p, hehehe... Sudah ya teman-teman, sampai jumpa...!! Nanti insya Allah aku post lagi cerita-cerita nyataku yang lainnya. Daaah!


5 komentar:

  1. Kalau ceritaku baru benar2 hari menangis. kelas 3-6 nangis semuanya.

    BalasHapus
  2. Kok bisa?! Kalau kamu nggak keberatan, ceritain, donk >_< di gmail boleh, disini juga boleh^^

    BalasHapus